Fungsi Warna & Filosofi Warna Dalam Desain Grafis

 Layanan Desain Grafis

Reynarteu17_custom

Seorang desainer grafis harus mengetahui dan memahami philosis warna, karena warna bukan hanya elemen yang membangun grafik. Warnanya juga merupakan faktor utama yang menentukan keindahan karya desain grafis dan warnanya juga memiliki pengaruh psikologis pada seseorang. Seorang desainer dapat memahami apa yang diinginkan dan akan dipahami oleh klien Anda ketika sangat tepat untuk menerapkan warna pada pekerjaan desain grafis Anda. Fungsi warna berikut yang harus diketahui dalam desain grafis atau dalam setiap kreasi desain meliputi:

1. Fungsi alami

Ketika mata melihat warna, secara alami, otak akan memproses dan membandingkan, objek apa yang mirip dengan warna yang terlihat. Artinya, warna -warna objek yang terlihat dalam kehidupan sehari -hari tidak sadar tertanam dan memengaruhi pikiran dan menciptakan sifat objek nyata, misalnya: biru untuk mengaitkan langit dan laut, hijau untuk tanaman, dll.

2. Fungsi psikologis

Segala sesuatu yang disajikan, termasuk warna, terkait dengan psikologi manusia. Bahkan, menurut hasil investigasi warna, itu dapat dikaitkan dengan psikiatris. Sehingga dengan kepribadian dan warna karakter seseorang, mereka akan diketahui dengan cepat dan tepat. Misalnya, seseorang yang memiliki karakter introvert cenderung menyukai warna -warna cerah.

3. Fungsi Identitas 

       Identitas sebuah komunitas, organisasi, institusi, perusahaan dan kelompok seringkali dapat dikenali dari warna khas yang digunakan, misalnya warna hijau identik dengan organisasi NU, biru dengan Muhammadiyah, merah identik dengan PDI Perjuangan dan sebagainya.

4. Fungsi Pembentukan Objek

Selain menambahkan aspek kecantikan, warna juga merupakan elemen pembentukan diferensial dengan objek lain. Misalnya, sebuah ruangan yang dindingnya dicat dengan warna favorit seseorang, akan menciptakan keindahan mereka sendiri untuk orang itu.

5. Fungsi Struktural

Warna dengan fungsi strukturalnya harus dipahami oleh seorang desainer, karena dengan warna informasi Anda dapat membedakan dari informasi lain dan dengan warna struktur informasi dapat diklasifikasikan sesuai dengan skala prioritas. Sehingga warna informasi dapat ditransmisikan dan diterima oleh pembaca dengan lebih mudah.

6. Fungsi Sinyal dan Komunikasi

Lampu lalu lintas adalah contoh mudah dari fungsi sinyal dan komunikasi yang menyertai warna. Dalam desain grafis, warna dapat berperan menyampaikan isyarat dan memberikan pemahaman berkomunikasi dalam sebuah desain. Karena alasan ini, pemilihan warna harus dipertimbangkan dengan hati -hati, sehingga ide atau gagasan yang harus disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh mereka yang membaca atau melihat hasil desain melalui warna yang ditampilkan.

    Setelah mengetahui fungsi warna dalam desain grafis, tiba saat kedua untuk menemukan filosofi warna. Ini harus dipahami oleh desainer karena dengan memahaminya dan mempraktikkannya, maka hasil desainnya akan lebih indah, tetapi juga lebih mudah dipahami dan lebih menyentuh. Filosofi warna atau akal mengikuti yang terkandung dalam setiap warna:



COLOR SCHEME

By: Reynarteu17_custom


 Filsafat Warna Hitam

       Hitam memberi kesan gelap, suram dan menakutkan, tetapi juga pada saat yang sama elegan. Warna hitam di dunia mode diklasifikasikan sebagai warna netral yang dapat dikombinasikan dengan warna lain. Penggunaan warna hitam dapat memberikan kesan percaya diri, klasik, dramatis, misterius dan maskulin. Tetapi jika warna hitam terlalu dominan atau tidak seimbang dalam penggunaannya, kesan yang muncul adalah perasaan kosong, tertekan dan berkabung, kerusakan dan kematian. 

Filsafat Warna Putih

   Warna putih menciptakan kesan sakral, bersih, cerah dan ringan. Selain itu, diyakini bahwa ia memiliki efek terapi, sehingga sering digunakan di dunia kesehatan. Filsafat warna putih memberi kesan kebebasan dan keterbukaan. Tetapi jika Anda menggunakannya terlalu banyak, Anda dapat membuat mata Anda lelah dengan cepat dan kepala Anda terasa sakit.

3. Filsafat Warna Merah

Konotasi yang disajikan adalah warna yang sama dengan darah, api, dan matahari yang menghadirkan hasrat, kekuatan, antusiasme, dan adrenalin. Warna merah di dunia psikologi sering diidentifikasi dengan emosi, kekuatan, cinta, energi, peringatan, kemewahan dan nafsu. Merah juga identik dengan agresivitas, kecemasan dan kekerasan.

4. Filsafat Warna Kuning

Kesan yang diberi kuning adalah optimisme, energik, ceria dan bahagia. Dipercayai bahwa kamar yang dicat kuning meningkatkan aktivitas mental dan mental dan dampaknya pada kreativitas seseorang yang semakin meningkat. Filsafat kuning kreatif, cerdas, inovatif, dan bijaksana. Tetapi warna kuning juga menciptakan kecemasan, tidak konsisten dan tekanan stres.

5. Filsafat Warna Coklat

Warna coklat termasuk dalam kategori warna netral yang identik dengan stabilitas dan panas. Paduan coklat seharusnya menciptakan perasaan aman, privasi, dan kenyamanan. Sayangnya, jika warna cokelat yang berlebihan dapat menciptakan kesan dari yang lama, kaku, pesimis, dan tidak berperasaan.

6. Filsafat Warna Abu -abu 

Warna abu -abu sering digunakan sebagai warna penetral. Hasil campuran antara warna hitam dan putih dapat menggambarkan stabilitas, keseriusan, kemandirian dan tanggung jawab. Cobalah untuk tidak menggunakan abu -abu  terlalu dominan karena dapat menyebabkan kesan negatif, yaitu: membosankan, tidak komunikatif, tertekan, kurangnya energi dan kurangnya kepercayaan diri.

7. Filsafat Warna Biru

    Warna biru memberikan kesan yang stabil, luas, segar, dingin dan relaksasi. Dalam hal warna biru, seharusnya mengatasi kecemasan, meningkatkan konsentrasi, mengurangi gejala migrain, tekanan darah tinggi dan insomnia. Filsafat biru melambangkan hubungan profesionalisme, kepercayaan diri, kecerdasan, dan simbol kekuatan. Sisi negatif dari warna biru juga dikaitkan dengan dingin, tidak ramah, keras kepala dan kurangnya empati.

8. Filsafat Warna Hijau

Hijau adalah representasi dari warna -warna alami yang penuh dengan harmoni (keseimbangan) dan memberikan kesan kesegaran, kesuburan, kedamaian, empati, sambil memberikan efek relaksasi dan melambangkan penyembuhan. Di dunia psikologi, warna hijau sering digunakan untuk membantu mereka yang berada dalam situasi tertekan untuk menenangkan dan menyeimbangkan emosi mereka, sedangkan sisi negatif dari warna hijau adalah menyebabkan perasaan bosan, kelemahan ambisi dan terperangkap.

9. Filsafat  Warna Ungu

Filsafat Ungu adalah spiritualitas, imajinatif, misterius, ambisius, bijak, mandiri, visioner dan kemewahan. Penggunaan ungu dianggap menarik perhatian karena dapat memancarkan kekuatan. Tetapi jika warna ungu digunakan secara berlebihan, sisi negatif yang muncul adalah kesepian dan kurangnya ketelitian.

10. Filsafat Warna Tosca

Warna tosca mengandung makna emosional, keseimbangan, stabilitas, kesadaran, dan ketenangan. Dipercayai bahwa warna ini dapat merangsang pikiran seseorang yang terasa dengan kesunyian, kelelahan dan mengalami stres mental. Ini karena warna tosca dapat menenangkan sistem saraf dan membantu berkonsentrasi sehingga pikiran lebih jelas dan meningkatkan kepercayaan diri.

11. Filsafat  Warna Orange

     Warna oranye sering digunakan di lingkungan kerja di tempat makan karena memberi kesan merangsang emosi dan selera makan. Selain itu, filsafat oranye melambangkan optimisme, kegembiraan, kehangatan, kenyamanan dan memiliki ketertarikan yang kuat.

Komentar